Mencari Solusi Defisit Ulama

Penelitian ini mendeskripsikan tentang dinamika Muhammadiyah dalam mencari solusi kelangkaan ulama. berbentuk kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penggalian data dilakukan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam (in depth interview) para informan yang ditentukan menggunakan purposive sampling. Data terkumpul dianalisis metode analisis interaktif Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: [1]. belum merumuskan konsep ulama secara detail. Namun demikian, terdapat minimal 2 karakteristik menjadi idealisme tokoh Muhammadiyah, yaitu [a]. Menguasai al-‘ulum al-shari’yyah (ilmu-ilmu keagamaan); [b]. Terlibat berbaur kegiatan masyarakat (al-ihtimam bi umur al-ummah); [2]. Terdapat 3 upaya mengatasi defisit ulama, yaitu: mendirikan Pendidikan Ulama Tarjih (PUTM), revitalisasi peran pesantren, membangun kerjasama Asia Muslim Charity Foundation (AMCF). Implikasi teoritis adalah adanya model baru kaderisasi jaringan institusional antara AMCF. Sedangkan implikasi praktis dari perlunya kajian efektivitas pendidikan ma’had sebagai media Muhammadiyah.